Teori Pertumbuhan
Ekonomi
Menurut Schumpeter
Didalam bukunya yang
berbahasa jerman pada tahun 1911 teori schumpeter pertama kali dikemukakan,
kemudian pada tahun 1934 buku tersebut diterbitkan ke dalam bahasa inggris yang
berjudul The Theory of Economic Development.
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya
proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi)
yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan
ekonomi.
Inovasi tersebut meliputi memperkenalkan barang-barang
baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan suatu barang,
memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan
sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam
organisasi dengan tujuan mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai
kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.
Investasi dapat
dibedakan menjadi dua golongan yaitu
penanaman modal otonomi dan penanaman modal terpengaruh. Penanaman modal
otonomi adalah penanaman modal yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi yang
timbul sebagai akibat kegiatan inovasi.
Menurut
Schumpeter makin tinggi tingkat kemajuan sesuatu ekonomi semakin terbatas kemungkinan untuk mengadakan
inovasi. Maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat jalannya. Pada
akhirnya tercapai tingkat “keadaan tidak berkembang” atau “stationary state”.
Akan tetapi berbeda dengan pandangan klasik, dalam pandangan schumpeter keadaan
tidak berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pandangan
ini berbeda dengan pandangan klasik. menurut pandangan klasik tingkat tersebut
dicapai pada waktu perekonomian telah berada kembali pada tingkat pendapatan
subsisten, yaitu pada tingkat pendapatan yang sangat rendah.
Referensi :