Tuesday, December 29, 2015

Bibliografi


A. Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.


B. Fungsi Bibliografi
Fungsi sebuah bibliografi hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu.
 Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pula nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah bibliografi memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan bibliografi seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Di pihak lain bibliografi dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa bibliografi itu dapat pula dilihat sebagai pelcngkap? Karena bila seorang pembaca iugin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki. maka ia dapat mencarinya dalam bibliografi. Dalam bibliografi dapat mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.


C. Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat
jumlahnya
Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan
tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.

Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.

D. Macam-Macam Bibliografi 
Terbitan bibliografi sering tidak menggunakan kata bibliografi. Beberapa contoh ada yang menggunakan index, catalog dan sebagainya. Namun pada hakikatnya terbitan yang dimaksudkan adalah sebagai bibliografi. Macam-macam bibliografi yaitu :
1.       Bibliografi universal termasuk catalog tercetak dari perpustakaan nasional yang besar
2.       Bibliografi nasional
3.       Bibliografi niaga termasuk cantuman perdagangan buku serta catalog niaga
4.       Bibliografi selektif atau elektif
5.       Bibliografi incunabula(buku langka)
6.       Bibliografi karya anonym dan pseudonym
7.     Senarai majalah termasuk daftar majalah yang masih terbit, senarai majalah retrospektif dan daftar lokasi
8.       Daftar tesis
9.      Bibliografi subjek termasuk indks dan abstrak
10.   Bibliografi pengarang
11.   Bibliografi dari bibliografi

Unsur-unsur  bibliografi (daftar pustaka)
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:

1).    Nama penulis, yang dikutip secara lengkap.
Untuk penulis-penulis asing nama keluarga diletakan paling depan. Hal ini menentukan urutan huruf dalam daftar pustaka. Untuk penulis Indonesia yang menentukan urutan alfabetisnya ialah huruf pertama. Nama sendiri.
Jika penulis terdiri dari dua atau tiga orang, semua nama dicantumkan. Jika penulis lebih dari tiga orang ditulis singkatan et. al. (dan kawan-kawan/dkk).
Jika dalam sumber bacaan terdapat beberapa tulisan yang di tulis oleh penulis yang sama maka sumber bacaaan itu disusun berurutan. Nama penulis hanya ditulis  urutan pertama, karya urutan kedua dan sterusnya tidak ditliskan tetapi diganti dengan garis sepanjang tujuh ketkan. Nama penulis meupun garis, diakhiri dengan titik.

2).    Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
Cara menuliskan judul buku pada catatan kaki sama dengan cara menuliskan di daftar pustaka. Judul tulisan ketik dengan huruf kapital untuk setiap awal kata kecali kata tugas. Judul buku diletakan diantara tanda kutip dan diakhiri dengan tanda koma. Judul buku diketik dengan dengan jarak dua ketukan dari tanda titik di belakang nama penulis.

3).    Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan akhiri dengan titik dua, kemudian dengan jarak satu sela ketukan dilanjutkan dengan nama badan penerbit, ditutup dengan koma, sela satu ketukan kemdian diikuti tahun penerbitan yang ditulis dengan angka arab dan diakhiri dengan titik. Jarak data publikasi dengan judul dua sela ketukan.

4).    Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
Dalam daftar pustaka nama buku atau nama majalah dengan cara yang sama dengan judul tulisan yaitu dengan huruf kapital untuk setiap awal kata dan diberi garis bawah. Nama buku diakhiri dengan tanda titik, tetapi untuk nama majalah diakhiri dengan tanda koma.

E. Jenis-jenis Bibliografi

Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi. Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi :
1).    Bibliogrfi deskriptif:
Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
2).    Bibliografi evaluatif:
Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka.Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.

F. Cara Penyusunan Bibliografi (Daftar Pustaka)

1.  Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad
2.   Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad
3.  Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk referensi kedua dan berikutnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan
4.  Jarak antara baris dengan baris untuk satuu referensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi
5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan kedalam sebanyak tiga atau empat ketikan

Cara menyusun bibliografi ditentukan oleh bahan referensi itu sendiri. Penyusunan bibliografi untuk buku berbeda dari majalah, dan majalah berbeda dari koran, dan demikian pula halnya dengan bahan-bahan yang belum diterbitkan, seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan antara jenis-jenis kepustakaan itu, terdapat tiga hal penting yang harus selalu dicantumkan, yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi.

Urutan informasi-informasi tersebut juga berbeda-beda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya; maupun antara institusi yang satu dengan yang lainnya. Sebagian disiplin ilmu/instansi, misalnya mengurutkan nama pengarang, tahun terbit, judul referensi, tempat terbit, dan perusahaan/instansi penerbit. Sebagian disiplin ilmu/instansi lain mungkin menempatkan informasi tentang tahun terbit setelah judul buku atau pada bagian akhir. Namun, secara umum, ilmu-ilmu sosial-budaya cenderung mengikuti gaya Publication Manual of the American Psvochological Association (Fourth Edition), 1995, yang lebih dikenal dengan APA Style. Dan mengingat penggunaannya yang begitu meluas, gaya inilah yang akan diuraikan dalam bagian-bagian beriktu.


1. Ketentuan Umum
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar referensi berdasarkan APA Style adalah:
a. Daftar referensi disusun berdasarkan urutan abjat pada nama belakang (surname) penulis dan tidak diberi nomor urut.
b. Baris-baris dalam sebuah sumber referensi berjarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber referensi yang satu dengan yang lain adalah dua spasi.
c. Tiap baris pertama sumber referensi disusun sejajar secara vertikal, dimulai dari marjin kiri, sedangkan baris kedua dan selanjutnya (bila ada) dimasukkan ke dalam sejauh lima ketukan.
d. Bila ada dua atau lebih referensi yang ditulis oleh pengarang yang sama, pengulangan namanya digantikan dengan sebuah garis sepanjang lima hingga tujuh ketikan. Buku yang tahun terbitnya lebih kecil (terbit labih dahulu) harus dicantmkan lebih awal.
e. Bila ada dua atau lebih referensi yang ditulis oleh pengarang yang sama dalam tahun yang sama, masing-masing diberi petunjuk berupa huruf kecil, yaitu a, b, c, dan seterusnya, dan diurutkan sesuai dengan pemunculannya sebagai sumber kutipan dalam karangan.


2. Ketentuan Khusus

(a) NONPERIODICAL (BUKU, LAPORAN, BROSUR, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI BUKU PENTUJUK, MEDIA AUDIOVISUAL, DAN WEBSITE)

(1) Buku dengan seorang pengarang
Moore, Roger. 1999. An Introduction to Fiction. Cambridge: W. Hudson & Sons.

(2) Buku dengan dua atau tiga pengarang
Brown, H.A. 1999. An Introduction to Linguistics. (Rev. Ed.). Boston: Allyn Books Ltd.

(3) Buku dengan banyak pengarang
Gibbs, Alton J. T. et al. 1991. A Linguistic Introduction to History. London: Hans & Sons.

(4) Bagian Sebuah Buku (misalnya: Bab)
Massaro, D. 1992. “Broadening the domain of the fuzzy logical model of perception,” in H. L . Pick, Jr., P. van den Broek, & D. C. Knill (Eds.), Cognition: Conceptual and Methodological Issues (pp. 81-84). Washington DC: American Psychological Association.
(a) Bila nama pengarang diketahui, nama itulah yang mengawali referensi. Bila tidak ada nama pengarang, judul bab tersebutlah yang harus dicantumkan di awal.
(b) Judul bab diapit oleh tanda petik, yang kemudian diikuti oleh nama editor, dan akhirnya judul buku yang dicetak miring.

(5) Artikel dalam Situs Internet (website)
(a) Bila sumber tulisan diperoleh dari internet, waktu (tanggal, bulan dan tahun) serta sumber (laman) pengunduhan harus disebutkan. Penulisan dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah “diunduh”, sedangkan penulisan dalam bahasa Inggris menggunakan istilah “retrieved”. (Lihat contoh-contoh di atas.

(6) Ensiklopedia atau Kamus
Merriam-Webster's collegiate dictionary (10th ed.). 1993. Springfield, MA: Merriam Webster.
(a) Untuk referensi utama dengan jumlah editor yang banyak, seperti ensiklopedia atau kamus, hanya editor pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik. Editor lainnya diwakili oleh istilah et al.

(7) Artikel dalam sebuah Ensiklopedia
(a) Bila nama pengarang diketahui, nama itulah yang mengawali referensi. Bila tidak ada nama pengarang, judul artikel tersebutlah yang harus dicantumkan di awal.
(b) Judul artikel diapit oleh tanda petik, sedangkan nama ensiklopedia dicetak miring.
(c) Judul artikel dan judul ensiklopedia dipisah oleh tanda koma.
(d) Perhatikan penyebutan nomor volume dan halaman sumber artikel.
(e) Perhatikan perbedaan penempatan tahun terbit antara artikel dengan dan tanpa nama penulis.
Bergmann, P. G. 1993. “Relativity,” In The new encyclopedia Britannica (Vol. 26, pp. 501¬508). Chicago: Encyclopedia Britannica.

(8) Makalah yang Dipresentasikan Tapi Tidak Dipublikasikan
• Susun tulisan-tulisan tanpa nama pengarang dengan menuliskan kata inti pertama dalam judul.
• Di dalam karangan (teks), gunakan judul yang pendek, diberikan tanpa petik, dan ditempatkan dalam tanda kurung. Contoh: (“New Drug,” 1993).
• Sebutkan nomor halaman artikel surat-kabar dengan menggunakan “p” atau “pp”
“New Drug Appears to Sharply Cut Risk of Death From Heart Failure.” (1993, July 15). The Washington Post, p. A12.
 

Sumber :


Saturday, November 14, 2015

Pengaruh Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Diera Globalisasi seperti saat ini, teknologi semakin berkembang dan membuat masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Dengan kemudahan yang ada membuat masyarakat dapat mengetahui dan memantau kondisi negara khusus nya dalam hal pengelolaan uang apakah sudah dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah. Dari hasil pertanggungjawaban ini juga dapat dilihat apakah ekonomi disuatu negara berkembang dengan baik.
Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh suatu negara atau bangsa dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyatnya yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang. Perkembangan ekonomi khususnya di Indonesia masih tergolong rendah. Bisa dilihat dari masyarakat yang belum sepenuhnya sejahtera. Lapangan pekerjaan yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan pun belum mampu menampung seluruh angkatan kerja yang ada.
Bank juga mempunyai peran dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang didirikan dengan tujuan menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Inflasi adalah salah satu faktor yang penting dalam kelangsungan usaha khususnya perbankan dimana jika terjadi inflasi dapat mempengaruhi beberapa layanan yang ada dibank. Karena inflasi adalah  suatu proses meningkatnya harga barang-barang secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Suku bunga juga merupakan faktor lain yang mempengaruhi kegiatan bank. Tanpa bunga bank tidak ada bedanya dengan simpanan yang ada dirumah. Selain itu dengan bunga yang diberikan bank nasabah akan meyimpan uangnya di bank dan uang yang disimpan oleh nasabah akan disalurkan melalui kredit dengan memberikan bunga pula kepada kreditor. bunga sendiri diartikan sebagai imbal jasa atas pinjaman uang.
Jasa bank yang paling berperan penting dalam meningkatkan laba salah satunya adalah penyaluran kredit. Penyaluran kredit ini menjadi indikasi keberhasilan bank dalam mendapatkan laba atau profit. Semakin banyak investor yang menanamkan dana nya semakin banyak pula kredit yang bisa diberikan kepada pihak yang memerlukan dana maka semakin banyak pula imbal jasa yang diterima oleh bank. Dan diharapkan mampu mencapai target yang sudah ditetapkan oleh direksi dengan mengikuti prosedur dan prinsip perusahaan serta perlu diikuti oleh kebijakan yang terpadu dan memadai sehingga dapat mengoptimalkan tingkat pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut harus dilakukan untuk mengimbangi ketatnya persaingan yang ada disektor perkreditan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat inflasi dan suku bunga terhadap penyaluran kredit.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1.      Bagaimana pengaruh antara tingkat inflasi yang terjadi terhadap penyaluran kredit oleh bank ?
2.      Bagaimana pengaruh antara suku bunga yang diberikan terhadap penyaluran kredit oleh bank ?


1.3  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah :

1.      Menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit.
2.      Menganalisis pengaruh suku bunga yang diberikan bank terhadap  penyaluran kredit

1.4  Manfaat Penelitian

1.   Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga terhadap penyaluran kredit 
2.   Sebagai tolak ukur bagi bank dalam pemberian kredit kepada kreditor.

Saturday, November 7, 2015

Karangan

Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur atau pengertian lainnya yaitu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah
1. Karangan Narasi
2. Karangan Deskripsi
3. Karangan Eksposisi,
4. Karangan Argumentasi
5. Karangan Persuasi.
1. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi, otobiografi.

Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Bentuk Karangan Narasi
2. Karangan Deskripsi
      
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
    a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
    b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
    c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
    d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Bentuk Karangan Deskripsi :
3. Karangan Eksposisi
      
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
    a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
    b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
    c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
    d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
    e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Bentuk Karangan Eksposisi :
4. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
    a.  Terdapat himbauan atau ajakana)     
    b.  Berusaha mempengaruhi pembaca 

Bentuk Karangan Persuasi :

5.  Karangan Argumentasi

Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Ciri-ciri / karakteristik karangan Argumentasi:
    a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itudiakui oleh pembaca
    b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
    c.   Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
    d.   Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
    e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Bentuk Karangan Argumentasi :
1. Karangan ilmiah

      Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
      Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah:

a.    Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b.    Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c.    Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.    Tidak emotif menonjolkan perasaan
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta

Macam-Macam Karangan Ilmiah:

1.    Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya untuk memenuhi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana.
2.    Kertas kerja, seperti haknya makalah, kertas kerja juga merupakan karangan ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam di bandingkan analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. Jadi, tujuan utanmanya adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
3.    Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Biasanya skripsi ditulis untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana.
4.    Tesis, adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan bari yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggungjawabkan. Tesis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sarjana strata dua (magister).
5.    Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Intinya disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya. Disertasi merupakan karya ilmiah untuk memperoleh gelar doktor. 
2. Karangan Non Ilmiah

      Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
a.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.    Fakta yang disimpulkan subyektif,
c.    Gaya bahasa konotatif dan populer,
d.    Tidak memuat hipotesis,
e.    Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.    Bersifat imajinatif,
g.    Situasi didramatisir,
h.    Bersifat persuasif.
i.     Tanpa dukungan bukti
3. Karangan Semi Ilmiah (Populer)

      Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
http://alfa-wardianto.blogspot.co.id/2012/10/karangan-ilmiah-pengertian-ciri-ciri.html

Monday, October 12, 2015

Analisis Artikel Ekonomi



Perbandingan Cadangan Devisa China, India, dan Indonesia
China terus membuktikan diri sebagai raksasa ekonomi baru di Asia dengan membukukan cadangan devisa sebesar USD1,9056 triliun pada akhir September 2008. Bank Sentral China melalui jaringan internet Bank Rakyat China menyatakan, jumlah tersebut meningkat sebesar 32,9% dari tahun sebelumnya dan 25% lebih tinggi dari pada cadangan devisa di akhir 2007. Meski demikian, pernyataan Bank Sentral China menyebutkan, pertumbuhan dari tahun ke tahun (year on year/yoy) masih dinilai rendah jika dibandingkan kuartal I yang mencapai kenaikan hingga 40%. Hal ini sebagai akibat perlambatan ekonomi global yang terjadi sejak sebulan lalu.
Hingga saat ini China masih berada di peringkat pertama yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia. Berdasarkan data yang dikutip dari Reuters, China semakin menjauh dari Jepang yang berada di urutan ke-2. Sementara cadangan devisa Indonesia per akhir Agustus 2008 hanya USD58,356 miliar. Cadangan devisa dunia pada akhir kuartal II tercatat menanjak hingga USD4,4 triliun, dari sebelumnya hanya USD1,5 triliun di awal dekade.
Krisis finansial Amerika Serikat (AS) diprediksi akan memperkuat cengkeraman China pada perekonomian Amerika. Hal ini terjadi karena Beijing kemungkinan akan banyak membeli sekuritas pemerintah AS dengan memanfaatkan cadangan devisanya yang kian menggelembung. China telah menguasai sekuritas AS senilai USD1,3 triliun atau sekitar 70% dari USD1,8 triliun cadangan devisa mereka.
Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan politisi AS bahwa penguasaan China yang begitu besar akan menjadikan negara itu sebagai ancaman utama bagi AS. Kendati demikian, para pakar mengatakan China tak mempunyai pilihan lain selain terus membeli aset dengan dominasi dolar.
Hal ini dilakukan untuk mencegah pengurangan pada nilai asetnya, meski mereka mengetahui saat ini AS menghadapi risiko terperosok ke arah perekonomian yang terburuk sejak depresi besar pada dekade 1930-an. "Mereka membutuhkan aset yang likuid dan aman, padahal aset yang demikian tak banyak di bagian dunia lainnya," ujar mantan Kepala Divisi China pada Dana Moneter Internasional (IMF) Eswar Prasad.
Menurut dia, jika China menghentikan pengiriman uangnya ke AS, dolar AS akan mengalami depresiasi atau defisit dengan cepat. Kemudian, dengan defisit neraca berjalan saat ini, tak ada satu pihak pun bersedia membiayai defisit tersebut sehingga dolar akan merosot dan mengikis nilai modal aset mereka. Selama ini, kata dia, ekonomi AS dikelola melalui defisit neraca berjalan yang besar dan itu bisa memperburuk kondisi ekonomi, terkait rencana Washington menyelamatkan Wall Street dari gejolak ekonomi saat ini.
Sementara itu, Direktur pelaksana Merrill Lynch China Liu Erhfei mengatakan, China akan mampu mempertahankan pertumbuhan yang wajar pada atau di atas 8%. Menurut dia, China perlu menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjaga inflasi tetap terkendali untuk mengurangi dampak krisis keuangan global. Hingga saat ini dia mengakui China belum mengalami gejolak seperti yang dihadapi perekonomian negara maju. Liu menambahkan, China memiliki "tugas sederhana", yakni mengatasi inflasi, menstabilkan pertumbuhan, dan meningkatkan permintaan domestik.


Analisis :
Artikel ini terdiri dari 7 paragraf
1.      Paragraf pertama
Dari paragraf pertama diatas, menunjukan bahwa paragraf tersebut memiliki jenis penalaran deduktif. Hal ini ditunjukan dengan adanya kalimat utama “China terus membuktikan diri sebagai raksasa ekonomi baru di Asia dengan membukukan cadangan devisa sebesar USD1,9056 triliun pada akhir September 2008.” dilanjutkan dengan adanya kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut “Bank Sentral China melalui jaringan internet Bank Rakyat China menyatakan, jumlah tersebut meningkat sebesar 32,9% dari tahun sebelumnya dan 25% lebih tinggi dari pada cadangan devisa di akhir 2007.”

2.      Paragraf Kedua
Dari paragraf kedua, menunjukan bahwa paragraf tersebut memiliki jenis penalaran deduktif. Hal ini ditunjukan dengan adanya kalimat utama “Hingga saat ini China masih berada di peringkat pertama yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia.” dilanjutkan dengan adanya kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut “Berdasarkan data yang dikutip dari Reuters, China semakin menjauh dari Jepang yang berada di urutan ke-2.” Kalimat ke-3 dan kalimat ke-4 juga merupakan kalima penjelas yang mendukung pernyataan kalimat utama.

3.      Dari paragraf ketiga, menunjukan bahwa paragraf tersebut memiliki jenis penalaran deduktif. Hal ini ditunjukan dengan adanya kalimat utama “Krisis finansial Amerika Serikat (AS) diprediksi akan memperkuat cengkeraman China pada perekonomian Amerika.” dilanjutkan dengan adanya kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut “Hal ini terjadi karena Beijing kemungkinan akan banyak membeli sekuritas pemerintah AS dengan memanfaatkan cadangan devisanya yang kian menggelembung.” Kalimat ke-3 juga merupakan kalima penjelas yang mendukung pernyataan kalimat utama.

4.      Pada paragraf keempat, terdapat kalimat tidak langsung : para pakar mengatakan China tak mempunyai pilihan lain selain terus membeli aset dengan dominasi dolar.

5.      Di paragraf kelima, terdapat kalimat langsung yaitu pada kalimat : "Mereka membutuhkan aset yang likuid dan aman, padahal aset yang demikian tak banyak di bagian dunia lainnya," ujar mantan Kepala Divisi China pada Dana Moneter Internasional (IMF) Eswar Prasad.

6.      Pada paragraf keenam ini menggunakan pola sebab akibat, terlihat pada kalimat :
Sebab : jika China menghentikan pengiriman uangnya ke AS, dolar AS akan mengalami depresiasi atau defisit dengan cepat
Akibat : sehingga dolar akan merosot dan mengikis nilai modal aset mereka karena tidak ada satu pihak pun bersedia membiayai defisit tersebut.

7.      Terakhir, di paragraf ketujuh terdapat kalimat tidak langsung yaitu pada kalimat :
Direktur pelaksana Merrill Lynch China Liu Erhfei mengatakan, China akan mampu mempertahankan pertumbuhan yang wajar pada atau di atas 8%.